Amerika Serikat, sebuah negara republik
konstitusional federal yang terdiri dari lima puluh negara bagian dan sebuah
distrik federal. Negara ini terletak di bagian tengah Amerika Utara, yang
menjadi lokasi dari empat puluh delapan negara bagian yang saling bersebelahan,
beserta distrik ibu kota Washington, D.C. Amerika Serikat diapit oleh Samudra
Pasifik dan Atlantik di sebelah barat dan timur, berbatasan dengan Kanada di
sebelah utara, dan Meksiko di sebelah selatan. Dua negara bagian lainnya, yaitu
Alaska dan Hawaii, terletak terpisah dari dataran utama Amerika Serikat. Negara
bagian Alaska terletak di sebelah ujung barat laut Amerika Utara, berbatasan
dengan Kanada di sebelah timur dan Rusia di sebelah barat, yang dipisahkan oleh
Selat Bering. Sedangkan negara bagian Hawaii adalah sebuah kepulauan yang berlokasi
di Samudra Pasifik. Amerika Serikat juga memiliki beberapa teritori di Pasifik
dan Karibia. Dengan luas wilayah 3,79
juta mil persegi (9,83 juta km2) dan jumlah penduduk sebanyak 315 juta
jiwa, Amerika Serikat merupakan negara terluas ketiga atau keempat di dunia,
dan terbesar ketiga menurut jumlah penduduk. Amerika Serikat adalah salah satu
negara yang paling multietnik dan paling multikultural di dunia. Hal tersebut
muncul akibat adanya imigrasi besar-besaran dari berbagai penjuru dunia. Iklim
dan geografi Amerika Serikat juga sangat beragam dan negara ini menjadi tempat
tinggal bagi beragam spesies.
Bangsa Indian mulai bermigrasi dari Asia ke
dataran yang saat ini menjadi Amerika Serikat sekitar 15.000 tahun yang lalu.
Setelah tahun 1500 M ,
kedatangan bangsa Eropa dan wabah penyakit secara perlahan-lahan mulai
mengurangi jumlah populasi mereka. Migrasi dan Kolonisasi Eropa dimulai sekitar
tahun 1600, terutama dari Inggris. Didorong oleh doktrin "Manifest
Destiny", di sepanjang abad ke-19, Amerika Serikat memulai ekspansi
besar-besaran ke wilayah Amerika Utara lainnya, menyingkirkan penduduk asli,
menduduki serta membeli teritori-teritori baru, dan secara bertahap
menjadikannya sebagai negara bagian yang baru. Perang Saudara yang meletus pada
1861 – 1865 mengakhiri perbudakan di Amerika Serikat. Pada akhir abad ke-19,
perekonomian nasional Amerika Serikat merupakan perekonomian termaju di dunia.
Kemenangannya dalam Perang Spanyol-Amerika dan Perang Dunia I semakin
mempertegas status Amerika Serikat sebagai kekuatan militer dunia. Setelah
Perang Dunia II, Amerika Serikat muncul sebagai negara adidaya baru di dunia,
menjadi negara pertama yang mengembangkan senjata nuklir, dan menjadi salah
satu anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Berakhirnya Perang Dingin dan runtuhnya
Uni Soviet menjadikan Amerika Serikat sebagai satu-satunya negara adidaya di
dunia. Amerika Serikat tergolong ke dalam negara maju pascaindustri, dan
merupakan negara dengan perekonomian termaju di dunia, dengan perkiraan PDB
2012 sekitar $15,6 triliun – 19% dari
PDB global menurut kemampuan berbelanja pada tahun 2011. Majunya perekonomian
Amerika Serikat didorong oleh ketersediaan sumber daya alam yang melimpah,
infrastruktur yang dikembangkan dengan baik, dan produktivitas yang tinggi.
Meskipun negara ini tergolong ke dalam negara pascaindustri, Amerika Serikat
tetap menjadi produsen terbesar di dunia.
1.
Imigrasi
Imigrasi Amerika Serikat (atau imigrasi ke
Amerika Serikat) mengarah pada pergerakan non-penduduk ke Amerika Serikat. Imigrasi telah menjadi sumber
terbesar untuk pertumbuhan
pendududuk dan perubahan budaya sepanjang sejarah
Amerika Serikat. Aspek ekonomi, sosial, dan politik imigrasi telah
mengakibatkan kontroversi terhadap etnisitas, keuntungan ekonomi, pekerjaan
untuk non-imigran, pola permukiman, dampak terhadap mobilitas sosial ke atas,
kejahatan, dan pemberian suara. Pada 2006, Amerika Serikat menerima lebih
banyak imigran legal sebagai penduduk permanen dibanding gabungan negara
manapun di dunia. Sejak liberalisasi kebijakan imigrasi tahun 1965, jumlah
imigrasi generasi pertama yang menetap di Amerika Serikat telah berlipat empat dari
9.6 juta jiwa pada 1970 menjadi 38 juta jiwa pada 2007. 1.046.539 jiwa
mengalami naturalisasi sebagai warga negara AS pada 2008. Negara emigran terbesar ke
Amerika Serikat adalah Meksiko, India, dan Filipina.
Sementara masuknya penduduk baru dari berbagai
unsur budaya memunculkan sejumlah tantangan, "Amerika Serikat selalu
diperkuat oleh penduduk imigran," kata Presiden Bill Clintonn tahun 1998.
"Amerika selalu mendapat kekuatan dan semangat dari banyak gelombang
imigran [...] Mereka telah membuktikan diri sebagai masyarakat paling pantang
menyerah, menerima tantangan, inovatif, dan terindustrialisasi." Perjalanan
udara murah setelah 1960 mendorong arus penerbangan ke Amerika Serikat, tetapi
migrasi masih sulit, mahal, dan berbahaya bagi siapapun yang melintasi
perbatasan Amerika Serikat-Meksiko secara ilegal. Reuni keluarga mencakup
dua pertiga imigrasi legal ke AS setiap tahun.
Debat mengenai imigrasi telah dilakukan untuk
meningkatkan penegakan hukum yang sudah ada terhadap imigran ilegal, membangun
pagar di sebagian atau seluruh perbatasan AS-Meksiko sepanjang 2.000-mil
(3,200 km), atau membentuk program pekerja tamu yang baru. Sepanjang 2006,
negara ini dan Kongres dipenuhi debat mengenai proposal-proposal tersebut. Pada
April 2010, sebagian dari proposal tersebut disahkan menjadi hukum, meski
sebagian pagar perbatasan juga disetujui.
2.
Perekonomian
Amerika Serikat menerapkan sistem ekonomi
kapitalis campuran yang didukung oleh ketersediaan sumber daya alam yang
melimpah, infrastruktur yang dikembangkan dengan baik, dan produktivitas yang
tinggi. Menurut International Monetary Fund (IMF), PDB AS adalah $15,1 triliun,
atau sekitar 22% dari produk dunia bruto, dan dengan nilai pertukaran pasar
hampir 19% dari total produk dunia bruto menurut keseimbangan kemampuan berbelanja (KKB).
Jika dihitung sebagai negara tunggal, angka ini merupakan yang terbesar di
dunia; PDB nasional AS hanya 5% lebih kecil dari total PDB Uni Eropa yang
jumlah populasinya 62% lebih banyak. Di antara negara-negara lainnya, Amerika
Serikat menempati peringkat ke-9 di dunia menurut PDB nominal per kapita dan
peringkat 6 menurut PDB (KKB) per kapita. Dolar Amerika Serikat adalah cadangan
mata uang utama di dunia.
Perekonomian AS tergolong ke dalam perekonomian pascaindustri; sektor jasa
menyumbangkan sekitar 67,8% bagi total PDB. Meskipun demikian, AS masih
dianggap sebagai kekuatan industri utama di dunia. Ladang bisnis utama menurut
penerimaan bisnis bruto berasal dari sektor perdagangan grosir dan ritel;
sedangkan menurut pendapatan bersih, bisnis utama perekonomian AS adalah
manufaktur.
Sektor manufaktur didominasi oleh produk-produk kimia. AS merupakan produsen
minyak terbesar ketiga di dunia, dan juga importir minyak terbesar. Negara ini
juga menjadi produsen terbesar energi nuklir dan listrik, begitu juga dengan
gas alam likuid, sulfur, fosfat, dan garam. Meskipun sektor pertanian hanya
menyumbangkan kurang dari 1% bagi total PDB, AS merupakan produsen terbesar
tanaman jagung dan kedelai. Bursa Saham New York adalah bursa saham terbesar di
dunia menurut jumlah dagangan dalam dolar. Coca-Cola dan McDonald's adalah dua
merek dagang asal AS yang paling terkenal di dunia.
Resesi ekonomi global 2008-2012 sangat memengaruhi perekonomian Amerika
Serikat. Sebagai contoh, tingkat pengangguran semakin tinggi, Indeks
Kepercayaan Konsumen rendah, pendapatan rumah tangga terus menurun, dan
penyitaan serta kebangkrutan pribadi semakin meningkat, yang ujung-ujungnya
memicu krisis utang federal, inflasi, dan melonjaknya harga bahan pangan dan
minyak bumi.
AS juga menjadi negara keempat yang paling produktif per jam, di belakang kedua
negara yang disebutkan sebelumnya dan Belanda. Jika dibandingkan dengan negara-negara
Eropa, tarif pajak penghasilan di AS masih lebih tinggi, sedangkan pajak
konsumen tarifnya lebih rendah.
3.
Tingkat Kelahiran
Angka kelahiran di Amerika Serikat menurun
untuk tahun ketiga berturut-turut pada 2017. Sementara itu, angka fertilitas
menyentuh rekor level terendahnya. Pusat Statistik Kesehatan Nasional (National
Center for Health Statistics) AS melaporkan, angka kelahiran di Negeri Paman
Sam turun 2% atau 92.403 menjadi 3.853.472 pada 2017, dibandingkan dengan angka
kelahiran pada 2016. Turunnya angka kelahiran oleh wanita dengan rentang usia
15-39 tahun pada 2017 dibandingkan dengan tahun 2016, berkontribusi terhadap
penurunan angka kelahiran secara keseluruhan. “Pada periode yang sama, angka
kelahiran oleh wanita berusia 40-44 tahun justru mencatat kenaikan,” menurut
Pusat Statistik Kesehatan Nasional. Di sisi lain, angka fertilitas turun
menjadi 60,2 kelahiran per 1.000 wanita pada tahun 2017, dari 62,0 kelahiran
pada 2016. Angka kelahiran oleh remaja turun 7% ke rekor level terendah untuk
kelompok usia ini. Angka tersebut telah menurun hampir 8% per tahun selama satu
dekade terakhir. Dewasa ini, kurang dari 200.000 anak-anak lahir dari wanita
berusia 15-19 tahun, turun 56% dari 444.899 kelahiran pada tahun 2007. Adapun
kurang dari 2.000 anak-anak lahir dari ibu yang berusia 10-14 tahun. Dalam hal
metode kelahiran, hampir sepertiga kelahiran di AS dilakukan secara caesar.
Berdasarkan negara bagian, porsi kelahiran secara caesar berkisar antara 37,8%
di Mississippi hingga level terendah yakni 22,5% di Alaska. Kurang dari 10.000
anak-anak lahir masing-masing di Vermont, Wyoming, dan District of Columbia
tahun lalu. California menjadi negara bagian dengan angka kelahiran terbesar
yakni 471.552, disusul Texas yang mencatatkan 381.978 kelahiran. Sebanyak
56,2%, mayoritas kelahiran di New Mexico, datang dari ibu-ibu asal Hispanik
alias keturunan Spanyol. Texas mencatat peringkat kedua untuk proporsi
tertinggi untuk kelahiran oleh ibu-ibu Hispanik, yakni sebesar 47,2%.
4.
Tingkat Kematian
Amerika Serikat memiliki penurunan tingkat
kematian anak yang paling kecil di antara
negara-negara kaya selama 50 tahun terakhir. Periset menganalisis tingkat
kematian anak dari tahun 1961 sampai 2010 di Amerika Serikat dan 19 negara lain
yang memiliki ekonomi serupa, termasuk Kanada, Australia, Jerman, Italia dan
Swiss. Semua negara mencatat penurunan tingkat kematian di antara anak-anak.
Namun tingkat di Amerika Serikat paling lambat menurun dan lebih tinggi
daripada di 19 negara lainnya sejak tahun 1980an, temuan tersebut menunjukkan. Selama
periode studi 50 tahun, penurunan angka kematian anak A.S. yang lebih lambat
telah menghasilkan lebih dari 600.000 kematian berlebih, menurut penelitian
tersebut. Di semua negara, sekitar 90 persen kematian anak terjadi di antara
bayi dan remaja yang lebih tua (berusia 15 sampai 19 tahun). Dalam dekade
terakhir yang dipelajari (2001-2010), bayi A.S. 76 persen lebih mungkin
meninggal dan anak-anak berusia antara 1 sampai 19 tahun cenderung 57 persen
lebih mungkin meninggal daripada rekan mereka di negara kaya lainnya. Penyebab
utama kematian bayi dalam dekade terakhir adalah kelahiran prematur dan sindrom
kematian bayi mendadak (SIDS). Dibandingkan dengan bayi di negara lain dalam
penelitian ini, anak-anak A.S. tiga kali lebih mungkin meninggal karena
kelahiran prematur dan dua kali lebih mungkin meninggal karena SIDS, studi
tersebut menemukan. Di Amerika Serikat, dua penyebab utama kematian bagi remaja
berusia 15 sampai 19 adalah kecelakaan kendaraan bermotor dan kekerasan
senjata. Dibandingkan dengan remaja di negara-negara kaya lainnya, remaja Amerika
dua kali lebih mungkin meninggal akibat kecelakaan kendaraan bermotor dan 82
kali lebih mungkin meninggal karena kekerasan senjata.
5.
Budaya
Negara Amerika Serikat pada awal-awal
berdirinya memberlakukan kebijakan buka pintu bagi para imigran yang datang
dari seluruh dunia. Para imigran yang datang ke Amerika, dan kemudian memilih
untuk menetap dan menjadi warga Amerika, oleh pemerintah diminta untuk tidak
meninggalkan kebudayaannya dan tetap mempraktekannya selama tinggal di Amerika.
Hal tersebut membuat budaya Amerika Serikat menjadi multikultural. Berbagai macam
budaya dunia bercampur, namun budaya country dan koboi umumnya menjadi salah
satu lambang dan ciri khas yang terkenal tentang Amerika.
Masyarakat Amerika Serikat mengakui mereka
tidak memiliki budaya khusus turun termurun, melainkan menganggap bahwa budaya
mereka adalah budaya untuk "berusaha menjadi yang terbaik". Karena
tidak ada faktor kasta, agama, dan budaya yang menghalangi hal ini, masyarakat
di negara tersebut mempercayai, seseorang yang berusaha untuk menjadi yang
terbaik, akan dapat menjadi yang terbaik.
Budaya Amerika Serikat telah berkembang ke
seluruh dunia dalam berbagai bentuk adaptasi dan telah memengaruhi seluruh
dunia, khususnya dunia Barat. Musik di Amerika Serikat banyak didengarkan di
seluruh dunia, dan tayangan film beserta televisi Amerika Serikat dapat dilihat
di manapun. Kini sebagian besar kota di sana memiliki musik klasik dan rakyat;
pusat penelitian dan museum, pertunjukan tari, musik dan drama; proyek seni
terbuka dan arsitektur penting.
Amerika Serikat juga menjadi pusat pendidikan
yang berkualitas tinggi. Negara tersebut memiliki lebih dari 1.500 universitas,
kolese, dan berbagai institusi pendidikan, beberapa di antaranya terkenal di
seluruh dunia. Di negara tersebut banyak terdapat tempat-tempat berjudi seperti
di kota Las Vegas yang dikenal sebagai Sin City (Kota Penuh Dosa).
Keagamaan
Mayoritas keagamaan di amerika ialah kristen.
Di Amerika juga, penduduknya menganut
berbagai macam agama. Di kawasan Amerika Selatan agama dengan jumlah pengikut
terbanyak ialah Katolik Roma. Di Amerika Utara, banyak pemeluk agama Kristen
Protestan. Agama lainnya yang diikuti oleh penduduk di Amerika meliputi Yahudi,
Islam, Hindu, Buddha, Kong Hucu, serta kepercayaan animisme yang masih banyak
dianut oleh suku Indian.
pertumbuhan agama di Amerika diwarnai oleh
latar sejarah, geografi, dan politik negara tersebut. Sebelum kehadiran
pendatang dari Eropa, Agama penduduk asli Indian bercorak nonmonoteis, ditandai
dengan upacara-upacara ritual seremonial yang menyerupai keyakinan animisme.
Katolik Roma adalah agama pertama yang diperkenalkan oleh pendatang Eropa,
khususnya Portugis, Spanyol dan Perancis. Selanjutnya, para misionaris
Protestan dari Inggris, Belanda, Jerman dan Swedia datang menyusul. Sejarawan
sepakat bahwa datangnya agama Kristen Protestan adalah prakarsa sekte Anglikan
dan Puritan. Banyaknya pendatang dan membajirnya imigran ke Amerika membuat
komposisi demografis berubah. para imigran datang ke Amerika lantaran
motif ekonomi dan perbaikan nasib, namun ancaman terhadap agama yang telah ada
cukup merisaukan. Pasalnya, para pendatang mendirikan kantong-kantong baru
untuk menghidupkan kembali warisan tradisi-budaya dan agama negeri asal mereka.
Jika ditelusuri ke belakang, mayoritas
penduduk Amerika sepanjang sejarah merupakan penganut Kristen Protestan. Dapat
dilukiskan, pada masa revolusi Amerika 1776, keterikatan Amerika dengan
Protestan tak ubahnya kelekatan Islam dan Timur Tengah. Panganut Katolik pada
masa itu tak lebih dari 2,5% total penduduk. Sedang penganut Yahudi tidak
mencapai seribu orang.
No comments:
Post a Comment