Nama
: Hayyan Nasrullah
Npm
: 53418096
Kelas
: 1IA22
PERTENTANGAN
SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKAT
PERBEDAAN KEPENTINGAN
Perbedaan Kepentingan
Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku individu.
Individu bertingkah laku karena adanya dorongan untuk memenuhi kepentingannya.
Kepentingan ini sifatnya esensial bagi kelangsungan hidup individu itu sendiri,
jika individu berhasil memenuhi kepentingannya, maka ia akan merasakan kepuasan
dan sebaliknya kegagalan dalam memenuhi kepentingan akan menimbilkan masalah
baik bagi dirinya maupun bagi lingkungannya.
Masalah yang terjadi dalam kehidupan itu sangatlah bermacam-macam karena
setiap individu itu mempunyai suatu kepentingan sendiri-sendiri yang
berikabatkan suatu perbedaan suatu kehidupan sosial yang terjadi dalam
bermasyarakat.
Perbedaan kepentingan itu antara lain berupa :
- kepentingan individu untuk memperoleh kasih sayang
- kepentingan individu untuk memperoleh harga diri
- kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan yang sama
- kepentingan individu untuk memperoleh prestasi dan posisi
- kepentingan individu untuk dibutuhkan orang lain
TENTANG DISKRIMINASI
Pengertian Diskriminasi
Diskriminasi ialah perlakuan pembedaan, pelecehan, atau pengucilan
yang langsung atau tak langsung terhadap orang atau kelompok dengan didasarkan
pada gender,ras, agama,umur, status sosial, status ekonomi, bahasa, keyakinan
politik, atau karakteritik yang lain.
Penyebab timbulnya Diskriminasi
Diskriminasi timbul akibat dari latar belakang sejarah.
Diskriminasi timbul akibat Perkembangan sosio-kultural dan situasional.
Diskriminasi bersumber dari factor kepribadian.
Diskriminasi timbul akibat perbedaan keyakinan, kepercayaan dan agama.
Diskriminasi timbul akibat Perkembangan sosio-kultural dan situasional.
Diskriminasi bersumber dari factor kepribadian.
Diskriminasi timbul akibat perbedaan keyakinan, kepercayaan dan agama.
Pengertian Etnosentrisme
Etnosentrisme adalah sikap yang menggunakan pandangan dan cara hidup
dari sudut pandangnya sebagai tolok ukur untuk menilai kelompok lain.
Apabila tidak dikelola dengan baik, perbedaan budaya dan adat istiadat
antarkelompok masyarakat tersebut akan menimbulkan konflik sosial akibat adanya
sikap etnosentrisme. Sikap tersebut timbul karena adanya anggapan suatu
kelompok masyarakat bahwa mereka memiliki pandangan hidup dan sistem nilai yang
berbeda dengan kelompok masyarakat lainnya.
Etnosentrisme akan terus marak apabila pemiliknya tidak mampu melihat
human encounter sebagai peluang untuk saling belajar dan meningkatkan
kecerdasan, yang selanjutnya bermuara pada prestasi. Sebaliknya, kelompok etnis
yang mampu menggunakan perjumpaan mereka dengan kelompok-kelompok lain dengan
sebaik-baiknya, di mana pun tempat terjadinya, justru akan makin meninggalkan
etnosentrisme. Kelompok semacam itu mampu berprestasi dan menatap masa depan
dengan cerah.
PERTENTANGAN DAN KETEGANGAN DALAM BERMASYARAKAT
Pertentangan dan ketegangan dalam bermasyarakat
Konflik mengandung pengertian tingkah laku yang lebih luas daripada yang
biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar atau
perang. Dalam hal ini terdapat tiga elemen dasar yang merupakan ciri dari
situasi konflik, yaitu :
terdapat dua atau lebih unit-unit atau bagian yang terlibat dalam
konflik.
Unit-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam
kebutuhan, tujuan, masalah, sikap, maupun gagasan-gagasan.
Terdapatnya interaksi di antara bagian-bagian yang mempunyai
perbedaan-perbedaan tersebut.
Adapun cara-cara pemecahan konflik tersebut adalah :
- Elimination yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang telibat dalam konflik yang diungkapkan dengan : kami mengalah, kami mendongkol, kami keluar, kami membentuk kelompok kami sendiri.
- Subjugation atau domination, artinya orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa orang atau pihak lain untuk mentaatinya.
- Mjority Rule artinya suara terbanyak yang ditentukan dengan voting akan menentukan keputusan, tanpa mempertimbangkan argumentasi.
GOLONGAN-GOLONGAN YANG BERBEDA DAN INTEGRASI SOSIAL
a. Masyarakat Majemuk dan Nation Indonesia
Masyarakat Indonesia digolongkan sebagai masyarakat sebagai masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan golongan social yang dipersatukan oleh kekuatan nasional yang berwujud Negara Indonesia. Untuk lebih jelasnya dikemukakan aspek dari kemasyarakatan tersebut:
1. Suku bangsa dan kebudayaan.
2. Agama.
3. Bahasa.
4. Nasion Indonesia.
b. Integrasi
Masalah besar yang dihadapi bangsa Indonesia setelah merdeka adalah integrasi diantara masyarakat yang majemuk. Integrasi bukan peleburan. Tetapi keserasian persatuan.
Variable-variabel yang dapat menjadi penghambat dalam integrasi adalah:
1. Klaim/tuntutan penguasaan atas wilayah-wilayah yang dianggap sebagai miliknya.
2. Isu asli tidak asli, berkaitan dengan perbedaan kehidupan ekonomi antara warga Negara Indonesia asli dengan keturunan (Tionghoa, Arab).
3. Agama, sentiment agama dapat digerakkan untuk mempertajam perbedaan kesukuan.
c. Integrasi Sosial
Dapat diartikan adanya kerja sama dari seluruh anggota masyarakat mulai dari individu, keluarga, lembaga masyarakat secara keseluruhan. Integrasi masyarakat akan terwujud apabila mampu mengendalikan prasangka yang ada dimasyarakat sehingga tidak terjadi konflik, dominasi, tidak banyak sistem yang saling melengkapi dan tumbuh integrasi tanpa paksaan.
INTEGRASI NASIONAL
Pengertian Integrasi Sosial
Integrasi Sosial adalah merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda
dalam masyarakat menjadi satu kesatuan. Unsur yang berbeda tersebut meliputi
perbedaan kedudukan sosial,ras, etnik, agama, bahasa, nilai, dan norma. Syarat
terjadinya integrasi sosial antara lain:
- Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan mereka
- Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan bersama mengenai norma dan nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman
- Nilai dan norma berlaku lama dan tidak berubah serta dijalankan secara konsisten
Pengertian Integrasi Nasional
Integrasi Nasional adalah penyatuan bagian-bagian yang berbeda dari
suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan
masyarakat-masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa.
Pengertian ini berhubungan dengan paham idealisme untuk mengenal dan
memahami sesuatu harus dicari kaitannya satu dengan yang lain. Dan untuk
mengenal manusia harus dikaitkan dengan masyarakat di sekitarnya dan untuk
mengenal suatu masyarakat harus dicari kaitannya dengan proses sejarah.
No comments:
Post a Comment