TV ANALOG & DIGITAL
Pengertian
Televisi
Televisi merupakan alat penangkap siaran
bergambar berupa audio visual dan penyiaran videonya disiarkan secara broadcasting.
Kata televisi berasal dari bahasa yunani yaitu dari kata “Tele” yang
berarti jauh dan “Vision” yang berarti melihat. Jadi, jika disimpulkan
secara harfiah berarti “melihat jauh”, karena pemirsa berada jauh dari studio
televisi.
Apa itu TV
Analog ?
Televisi yang hanya dapat memproses sinyal analog.
Televisi analog mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dan
atau frekuensi dari sinyal. Sistem yang dipergunakan dalam televisi analog,
PAL, dan SECAM. Kelebihan signal
digital dibanding analog adalah ketahanannya terhadap gangguan (noise) dan
kemudahannya untuk diperbaiki (recovery) di penerima dengan kode koreksi error
(error correction code ).
- · Dirancang untuk suara
- · Tidak efisien untuk data
- · Banyak terdapat noise
- · Rentan error
- · Kecepatan relatif rendah
- · Overhead tinggi
- · Analog bisa dikonversi ke digital
Apa itu TV Digital?
Televisi yang dapat memproses sinyal digital dan sinyal analog. Televisi digital merupakan perkembangan dari sistem siaran analog ke digital yang mengubah informasi menjadi sinyal digital berbentuk bit data seperti komputer. TV digital memiliki resolusi yang jauh lebih tinggi dari standar lama. Penonton melihat gambar berkontur jelas, dengan warna-warna matang, dan depth-of-field yang lebih luas daripada biasanya.
- · Dirancang untuk data dan suara
- · Kecepatan Tinggi
- · Overhead rendah
- · Digital bisa dikonversi ke analog.
Perbedaan antara TV Digital & TV Analog itu apa ?
Televisi Analog/TV Analog merupakan televisi yang hanya dapat memproses
sinyal analog. Televisi analog mengkodekan informasi gambar dengan
memvariasikan voltase dan atau frekuensi dari sinyal. Sistem yang dipergunakan
dalam televisi analog NTSC (National Television System Committee), PAL, dan
SECAM.
Sedangkan Televisi Digital/ TV Digital merupakan televisi dapat memproses
sinyal digital dan sinyal analog. Televisi digital merupakan perkembangan dari
sistem siaran analog ke digital yang mengubah informasi menjadi sinyal digital
berbentuk bit data seperti komputer.
Perbedaan yang paling mendasar antara sistem penyiaran televisi analog dan
digital terletak pada penerimaan gambar lewat pemancar. Pada sistem analog,
semakin jauh dari stasiun pemancar televisi, sinyal yang akan ditimbulkan akan
melemah dan penerimaan gambar dari stasiun menjadi buruk dan berbayang.
Sedangkan pada sistem digital, kebalikan dari analog. Siaran gambar yang jernih
akan dapat dinikmati sampai pada titik dimana sinyal tidak dapat diterima lagi.
Sejarah TV Analog & Digital
- Pada tahun 1876, George Carey menciptakan selenium camera yang digambarkan dapat membuat seseorang melihat gelombang listrik.
- Pada tahun 1884, Paul Nipkov berhasil mengirim gambar elektronik menggunakan kepingan logam yang disebut teleskop elektrik dengan resolusi 18 garis.
- Pada tahun 1888, Freidrich Reinitzeer menemukan cairan kristal (liquid crystals), yang kelak menjadi bahan baku pembuatan LCD.
- Pada tahun 1897, Karl Ferdinand Braun menemukan Tabung Sinar Katoda (CRT). Ia membuat CRT dengan layar berpendar bila terkena sinar. Inilah yang menjadi dassar televisi layar tabung.
- Pada tahun 1900, Istilah Televisi pertama kali dikemukakan Constatin Perskyl dari Rusia pada acara International Congress of Electricity yang pertama dalam Pameran Teknologi Dunia di Paris.
- Pada tahun 1907, Campbell Swinton dan Boris Rosing dalam percobaan terpisah menggunakan sinar katoda untuk mengirim gambar.
- Pada tahun 1927, Philo T Farnsworth mengembangkan televisi modern pertama saat berusia 21 tahun. Gagasannya tentang image dissector tube menjadi dasar kerja televisi.
- Pada tahun 1929, Vladimir Zworykin menyempurnakan tabung katoda yang dinamakan kinescope. Temuannya mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT.
- Pada tahun 1940, Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 garis.
- Pada tahun 1958, Dr. Glenn Brown membuat sebuah karya tulis ilmiah pertama tentang LCD sebagai tampilan.
- Pada tahun 1964, Prototipe sel tunggal display Televisi Plasma pertamakali diciptakan Donald Bitzer dan Gene Slottow. Langkah ini dilanjutkan Larry Weber.
- Pada tahun 1967, James Fergason menemukan teknik twisted nematic, layar LCD yang lebih praktis.
- Pada tahun 1968, Layar LCD pertama kali diperkenalkan lembaga RCA yang dipimpin George Heilmeier.
- Pada tahun 1975, Larry Weber dari Universitas Illionis mulai merancang layar plasma berwarna.
- Pada tahun 1979, Para Ilmuwan dari perusahaan Kodak berhasil menciptakan tampilan jenis baru organic light emitting diode (OLED). Sejak itu, mereka terus mengembangkan jenis televisi OLED. Sementara itu, Walter Spear dan Peter Le Comber membuat display warna LCD dari bahan thin film transfer yang ringan.
- Pada tahun 1981, Stasiun televisi Jepang, NHK, mendemonstrasikan teknologi HDTV dengan resolusi mencapai 1.125 garis.
- Pada tahun 1987, Kodak mematenkan temuan OLED sebagai peralatan display pertama kali.
- Pada tahun 1995, Setelah puluhan tahun melakukan penelitian, akhirnya proyek layar plasma Larry Weber selesai. Ia berhasil menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang. Larry Weber kemudian megadakan riset dengan investasi senilai 26 juta dolar Amerika Serikat dari perusahaan Matsushita.
- Pada dekade 2000 - Masing masing jenis teknologi layar semakin disempurnakan. Baik LCD, Plasma maupun CRT terus mengeluarkan produk terakhir yang lebih sempurna dari sebelumnya.
Perusahaan Yang Memproduksi
Polytron merupakan sebuah
perusahaan elektronik asal Indonesia yang didirikan 16 Mei 1975 di Kudus, Jawa
Tengah dengan nama PT. Indonesian Electronic & Engineering. Barang yang dihasilkan oleh Polytron ialah
televisi, radio dan handphone dan lain-lain. Pada 18 September 1976, perusahaan
ini berubah nama menjadi PT Hartono Istana Electronic, lalu merger dan menjadi
PT. Hartono Istana Teknologi. Pada tahun 1978, perusahaan in mulai memproduksi
secara komersial TV hitam putih 20". Setahun kemudian berhasil memproduksi
TV warna dengan ukuran 22" dan 26". Pada tahun 1980, perusahaan
menjalin kerjasama dengan perusahaan "salora" Finlandia dalam bidang
TV. pada tahun 1992, perusahaan berhasil menerobos pasar Eropa dengan penjualan
TV berwarna. Pada tahun 2009, Polytron memproduksi Digital TV pertama di
Indonesia, disusul dengan diproduksinya Nano Hifi, LEDTV, New Refrigerator
"Glass Door", dan SD LEDTV, Android Internet LEDTV, serta LCD TV with
Tower Speaker di tahun 2012.
2.
AKARI
AKARI adalah merk produk-produk elektronika dan home appliances yang cukup
dikenal di Indonesia. Diluncurkan sejak tahun 1992, selama bertahun-tahun AKARI
menjadi merk produk-produk Color TV, LED TV, Mesin Cuci, AC, DVD Player,
Speaker Aktif, dan produk-produk lainnya di Indonesia. Kata “akari” berasal
dari bahasa Jepang yang artinya “cahaya”. Selama puluhan tahun, AKARI telah
turut serta “menerangi” dunia elektronik Indonesia dengan produk-produknya yang
terjangkau, bermutu, awet, dan mempunyai fitur-fitur yang sejajar dengan
merk-merk terkenal dari Jepang dan Korea.
3.
PANASONIC
Melalui brand-nya yang dikenal secara umum dengan nama Panasonic, Panasonic
Corporation yang berpusat di Osaka, Jepang ini, merupakan manufaktur kelas
dunia di bidang produk elektronik, khususnya untuk kebutuhan konsumen awam dan
bisnis. Sampai saat ini Panasonic di Indonesia tetap merupakan brand elektronik terkemuka yang menyediakan produk inovatif
untuk home appliances (AC, Smart TV, Kulkas, Mesin Cuci, Perangkat Audio, Rice
Cooker, Microwave, Air Purifier hingga beragam alat penataan rambut dan
perawatan kulit) dikalangan B2C dan system solution di kalangan B2B yang
berorientasi pada pasar lokal untuk menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia.
Dampak perkembangan TV era Digital
Manfaat TV Digital di era
perkembangan informasi teknologi saat ini yaitu kualitas siaran TV digital
lebih bagus dari TV analog, dapat menjangkau seluruh wilayah NKRI lebih mudah
karena terrestrial di tiap kabupaten/kota dan desa, mendukung industri Generasi
Ke-4 yang berbasis teknologi digital dan sekaligus mendukung ekonomi digital
untuk mewujudkan Indonesia negara industri digital terbesar di Asia tahun 2020.
Dampak Positif :
- Sinyal digital dapat menampung program siaran dalam satu paket, dikarenakan pemakaian bandwidth pada TV digital tidak sebesar TV analog
- Hemat biaya untuk listrik.
- Kualitas gambar lebih jernih, halus dan tajam.
Dampak Negatif :
- Regulasi bidang penyiaran yang harus diperbaiki
- Standardisasi yang harus segera ditentukan baik untuk perangkat dan teknologi yang akan digunakan.
- Memberikan dampak negatif pada kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Ilham, Prastya (2019,
13 Desember). Pengertian Televisi, Karateristik, Kelebihan dan Kekurangan, Program
Acara, dan jenis Program Televisi Menurut Para ahli. Diktip 15 Januari 2020
dari: https://www.ayoksinau.com/pengertian-televisi-karakteristik-kelebihan-dan-kekurangan-program-acara-dan-jenis-program-televisi-menurut-para-ahli
General Books (2011). Teknologi Televisi: Televisi Digital, Televisi Terrestrial Digital, Tabung Sinar Katoda, Siaran Televisi Digital Terestrial. Dikutip 15 Januari 2020 dari: https://books.google.co.id/books/about/Teknologi_Televisi.html?id=z3UOywAACAAJ&redir_esc=y
General Books (2011). Teknologi Televisi: Televisi Digital, Televisi Terrestrial Digital, Tabung Sinar Katoda, Siaran Televisi Digital Terestrial. Dikutip 15 Januari 2020 dari: https://books.google.co.id/books/about/Teknologi_Televisi.html?id=z3UOywAACAAJ&redir_esc=y
nusatv.net(2018).
Pengertian Tv Digital Dan Tv Analog. Dikutip 15 Januari 2020 dari: https://nusatv.net/pengertian-tv-digital-dan-tv-analog/
merdeka.com(2019).
Profil Perusahaan Polytron. Dikutip 15 Januari 2020 dari: https://m.merdeka.com/polytron/profil/
akari-corp.com(2019). Tentang Kami. Dikutip 15 Januari 2020 dari: https://www.akari-corp.com/tentang-kami
panasonic.com(2019). PT Panasonic Gobel Indonesia. Dikutip 15 Januari 2020 dari: https://www.panasonic.com/id/corporate/profile/overview.html
wartakota.tribunnews.com(2018,
8 Desember). Era Digital Pertelevisian Punya Dampak Positif Negatif Bagi
Pemirsa. Dikutip 15 Januari 2020 dari: https://wartakota.tribunnews.com/2018/12/08/era-digital-pertelevisian-punya-dampak-positif-negatif-bagi-pemirsa